Apakah jurusan farmasi itu sulit? Sama halnya dengan jurusan kuliah yang lain, farmasi juga memiliki sisi sulit, tetapi tidak menutup kemungkinan ada juga sisi termudahnya.
Bila Anda memiliki pemikiran bahwa jurusan farmasi kurang diminati karena tingkat kesulitannya tersebut, mulai kini ubahlah pandangan Anda. Faktanya, eksistensi jurusan tersebut justru menunjukkan popularitasnya dari tahun ke tahun.
Jadi, jangan pandang sebelah mata jurusan yang memiliki segudang peluang kerja menjanjikan ini. Prospek kerjanya pun cukup menarik.
Fakta Apakah Jurusan Farmasi Itu Sulit?
Ketika mendengar istilah farmasi, tentu yang ada dalam benak sebagian besar orang adalah tak jauh-jauh dari bidang kedokteran. Lebih tepatnya khusus mendalami tentang obat-obatan secara detail, baik obat tradisional hingga modern. Namun, dalam prakteknya, jurusan ini tidak se-aplikatif ilmu kedokteran.
Namun, entah apa sebabnya pemberitaan terkait jurusan farmasi begitu menakutkan saking sulitnya. Faktanya, bak benang kusut yang telah terurai, asal kita bertekad dan berusaha sungguh-sungguh, semua kesulitan tersebut bukan menjadi masalah yang berarti.
Berikut merupakan deretan fakta menarik untuk membuktikan sejauh mana tingkat sulit jurusan farmasi. Siapa tahu bagi Anda yang sedang bingung mencari jurusan kuliah justru akan memilih studi farmasi.
Setiap Materi Studinya Saling Berkaitan
Sepintas, belajar farmasi memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Antara mata kuliah satu dengan yang lain saling berhubungan bahkan tidak bisa terpisahkan.
Setiap mata kuliah farmasi menjadi dasar untuk menunjang mata kuliah Anfisman. Oleh karena itu penyajiannya benar-benar secara runtut. Saat memutuskan untuk mengambil farmasi, pastikan selalu paham dan bisa menguasai materi-materi sebelumnya. Bila tidak, Anda akan kesulitan menuju materi berikutnya.
Benarkah Materinya Soal Obat
Belajar farmasi tidak selalu mengenai obat. Ada banyak produk lain yang penyesuaian komposisi bahan dasarnya bisa menjadi dasar ilmu farmasi sendiri.
Misalnya, Anda akan mempelajari tentang objek studi yang menggunakan zat atau senyawa khusus. Orang awam jelas tidak paham hal tersebut. Uniknya, selain obat, jurusan farmasi juga mengangkat produk kosmetik, skincare, bahkan makanan sebagai bahan studinya.
Lulusan farmasi memiliki keahlian mampu menakar perlu atau tidaknya suatu zat untuk ditambahkan pada salah satu jenis produk tersebut.
70% Adalah Kegiatan Praktikum
Di saat sebagian besar jurusan belajar hanya fokus belajar dengan teori pelajaran, farmasi justru menghabiskan lebih banyak waktu untuk kegiatan praktik di laboratorium. Tujuannya untuk melatih supaya siswa farmasi membiasakan diri dengan lingkungan kerjanya kelak.
Sekali praktik, durasi waktunya bisa berakhir hingga 4 jam. Belum lagi jika seorang siswa farmasi menerima jadwal laboratorium lebih dari sekali. Tentu menjadi sangat membosankan.
Namun, Anda harus bisa membiasakan diri. Dari kedua fakta yang telah diulas, membuktikan bahwa jika ingin lulus jurusan farmasi tidak boleh main-main karena tidak bisa Anda capai secara instan.
Wajib Tekun dan Lebih Cermat
Sama halnya jurusan akuntansi, Anda tidak boleh mengabaikan aspek ketelitian, ketekunan, dan kecermatan. Ketiga aspek tersebut harus seiring sejalan.
Tetap fokus jadilah pengamat yang baik, terutama saat kelas praktikum. Bagi siswa farmasi, laboratorium merupakan tempat eksperimen berskala kecil namun, justru di sinilah awal mula belajar farmasi.
Banyakin Kerja Kelompok
Peralatan yang tersedia di laboratorium belum tentu memadai untuk digunakan setiap siswa. Ini membuat pihak kampus harus memikirkan jalan keluarnya.
Salah satu caranya adalah siswa terpaksa praktek secara berkelompok. Tentu alasan utamanya adalah menjadi wadah supaya mereka terlatih untuk kerjasama dengan orang lain.
Anak juga bisa lebih memahami sifat rekan kerjanya. Bukankah watak, ide, dan cara berpikir orang tidaklah sama?
Masih Bisa Enjoy
Apakah jurusan farmasi itu sulit? Nyatanya tidak. Ini berlaku untuk seluruh jenis mata kuliah. Jurusan apapun bila manajemen waktunya kurang pas maka akan berpengaruh pada perkuliahan dan berdampak pada prestasi.
Dengan demikian, Anda tetap bisa menjalani rutinitas layaknya remaja seusia Anda namun tanpa mengabaikan studi farmasi.
Berakhir dengan Membuat Laporan
Setiap objek yang diteliti dan dianalisis, menuntut kita agar mengamati segala perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, Anda harus membuat laporan dari hasil praktek tersebut.
Anda tentu tahu bukan jika 70% jurusan farmasi justru berkutat dalam waktu yang cukup lama di laboratorium. Tentu ini sebanding dengan banyaknya laporan yang harus terkumpul.
Meski banyak membuat laporan, namun bisa dihandle dengan baik. Ini jika Anda pandai mengolah waktu. Tetap mau dong tetap bisa merasakan liburan akhir pekan?
Kini, apakah jurusan farmasi itu cukup sulit? Seperti penjelasan sebelumnya, sesulit apapun akan tetap ada fase termudah. Terlebih jika prospek kerjanya cukup luas dan bagus. Jadi, jangan ragu lagi memilih farmasi sebagai studi kuliah Anda. Setidaknya temukan passion diri Anda untuk berkarir dengan menyelesaikan studi farmasi.